Nusrasuara.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Lalu Muhamad Iqbal mengajak umat Budha di seluruh wilayah untuk berkontribusi aktif dalam mewujudkan visi Amanah NTB Makmur Mendunia.
Ajakan tersebut disampaikan Gubernur Lalu Muhamad Iqbal, saat menerima audiensi dari Pengurus Daerah Persatuan Umat Budha Indonesia (PD PERMABUDHI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) Kabupaten Lombok Utara di ruang kerjanya, Jumat (13/6/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur yang akrab disapa Miq Iqbal menekankan bahwa Pemprov NTB saat ini tengah fokus pada tiga isu utama, yakni pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, dan penguatan sektor pariwisata.
“Saya minta dukungan teman-teman semua umat Budha di seluruh NTB. Pembangunan daerah ini membutuhkan partisipasi semua pihak,” ujar Miq Iqbal, mantan Duta Besar RI untuk Turki.
Menurutnya, Provinsi NTB merupakan wilayah inklusif yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai latar belakang suku, agama, budaya, dan bahasa. Keberagaman itu, kata dia, adalah kekuatan yang harus dijaga dan dimanfaatkan untuk kemajuan daerah.
“NTB bukan milik satu agama saja, tapi semua agama. Kita semua bersaudara,” tegas Gubernur yang pernah menjabat sebagai juru bicara Kementerian Luar Negeri itu.
Sementara itu, Ketua PD PERMABUDHI NTB, Heryono Soegiarto A.Md menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Gubernur NTB.
Ia juga menjelaskan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh komunitas Budha di NTB, baik dalam bidang keagamaan, sosial, maupun pendidikan.
“PD PERMABUDHI dan KBTI terus berupaya mendukung pemerintah daerah melalui kegiatan nyata yang menyentuh masyarakat,” kata Heryono.
Ia menambahkan, umat Budha di NTB berkomitmen untuk menjadi bagian dari pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Pada akhir audiensi, Heryono menyampaikan doa keselamatan dan kelancaran untuk Gubernur dan seluruh jajaran Pemprov NTB dalam menjalankan amanah kepemimpinan.
Audiensi ini menjadi wujud nyata sinergi antarumat beragama dalam pembangunan daerah dan memperkuat semangat kebhinekaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
