Nusrasuara.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 2.315 ibu rumah tangga atau emak-emak di Nusa Tenggara Barat terdaftar sebagai investor saham seiring kemajuan teknologi dan penggunaan smartphone sehingga memudahkan mereka mengakses informasi.
Ketertarikan ibu rumah tangga di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk menjadi investor saham juga disebabkan mereka ingin mencari sumber pendapatan tambahan dan ingin lebih mandiri dalam hal keuangan dengan cara berinvestasi.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, menyebutkan sebanyak 2.315 ibu rumah tangga tersebut merupakan bagian dari 18.213 kaum perempuan di NTB, yang terdaftar sebagai investor saham hingga September 2024.
“Secara demografi, jumlah investor saham laki-laki sebanyak 36.423, sedangkan kaum perempuan sebanyak 18.213 SID,” katanya.
Per September 2024, kata dia, total aset saham seluruh investor saham dari NTB, senilai Rp2,79 triliun, sedangkan aset selain saham mencapai Rp970,3 miliar.
BEI terus mendorong pertumbuhan pasar modal di NTB, bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti perusahaan sekuritas, asset management, galeri investasi, komunitas pasar modal dan duta pasar modal sebanyak 546 orang.
Bersama para pemangku kepentingan terseut, lanjut Sandiana, pihaknya secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Hingga November 2024, BEI NTB bersama para mitra sudah melakukan sebanyak 726 kegiatan edukasi dengan jumlah peserta mencapai 74.606 orang,” ujarnya.
Ia mengatakan edukasi yang terencana dengan baik berkat dukungan dari seluruh perusahaan sekuritas / asset management di NTB, seperti Phintraco Sekuritas, Sucor Securitas, BRI Danareksa Sekuritas, Philip Sekuritas Indonesia, MNC Sekuritas, NH Korindo Sekuritas hingga Sinar Mas Asset Management yang semuanya memiliki perwakilan di NTB.
Selain bertambahnya sekuritas di NTB, untuk meningkatkan distribusi channel, BEI NTB juga telah memiliki kerja sama dengan Galeri Investasi di Universitas Mataram, STIE AMM Mataram, Universitas Teknologi Sumbawa, Universitas Islam Al-Azhar, dan Universitas Samawa.
Selain itu, Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, UIN Mataram, IAIH Hamzanwadi, Universitas Hamzanwadi, dan Universitas Nahdlatul Ulama NTB.
“Kami juga mendirikan galeri investasi di beberapa SMA dan SMK di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Kerja sama sosialisasi dan edukasi dengan asosiasi pengusaha di Provinsi Nusa Tenggara Barat, juga terus dilakukan,” ucap Sandiana.